Kegiatan Pendampingan Budidaya Buah Naga (Visit ke-4) dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 09 November 2016. Bertempat di kebun buah naga milik Bapak Bapak Hopaini (Desa Tanjung Raja) dan Bapak Randy Pratikno Luban (Talang Jawa, Kel. Pasar 1 Tanjung Enim).
Kegiatan ini dihadiri oleh 2 UMKM dengan jumlah peserta sebanyak 6 orang yang terdiri dari 1 UMKM dari Kelompok Tani Bukit Mandiri, dan 1 UMKM dari Kelompok Tani Tanjung Raja yang merupakan Mitra Binaan LPB PAKIGA. Kegiatan pendampingan ini di isi dengan pemaparan materi singkat mengenai ciri-ciri buah naga yang sudah masak, ciri-ciri tanaman yang terkena serangan serangga dan cara pencegahannya serta pembuatan Mikro Organisme Lokal yang disampaikan secara langsung oleh Bapak Cornelius Sukamto yang merupakan Tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kec. Sungai Rotan, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan
Tujuan dari kegiatan pendampingan budidaya buah naga ini antara lain :
1. Melalui kegiatan pendampingan ini, instruktur lebih mengetahui tentang kondisi dan kendala yang dialami oleh petani buah naga antara lain tata cara perawatan khususnya pentingnya pemangkasan dan perawatan cabang, ciri-ciri buah naga yang sudah masak, dan juga cara pembuatan mikro organisme lokal yang berfungsi sebagi pembentuk mikrobia, untuk menyuburkan tanah dan sebagai biang pengomposan ( pengganti EM4).
2. Melalui kegiatan pendampingan ini, instruktur bisa memberikan informasi mengenai cara pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan anti jamur khususnya pada tanaman buah naga.
3. Peserta pendampingan tanaman buah naga diharapkan mampu mengimplementasikan semua materi dan arahan kerja dari instruktur dalam kegiatan budidaya buah naga, sehingga dihasilkan tanaman buah naga yang bermutu dan produktif.
Hasil dari program pendampingan tanaman buah naga ini adalah:
1. Setelah diadakan kegiatan pendampingan, petani lebih mengetahui tentang tata cara perawatan khususnya pemangkasan dan perawatan cabang, ciri-ciri buah naga yang sudah masak, dan juga cara pembuatan mikro organisme lokal yang berfungsi sebagi pembentuk mikrobia, untuk menyuburkan tanah dan sebagai biang pengomposan ( pengganti EM4).
2. Peserta pendampingan sudah mampu memahami tentang tata cara pembuatan MOL (Mikro Organisme Lokal) dan anti jamur khususnya pada tanaman buah naga.
3. Peserta pendampingan sudah mulai mengimplementasikan semua materi dan arahan kerja dari instruktur dalam kegiatan budidaya buah naga, sehingga dapat menghasilkan tanaman buah naga yang bermutu dan produktif.